Thursday 10 November 2016

Pesta Halloween Dengan "Pop Art Make Up"

“The Crying Girl” mendapat awal yang mudah di DC Comics. Dia mendapatkan ketenarannya namun, ketika ia kemudian dijemput oleh artis pop Roy Lichtenstein. Saya telah melihat beberapa interprestasi dari pelukis wajah yang terkenal selama Halloween baru-baru ini dan selalu terkesan dengan penampilan yang rumit.

Pop Art Make Up ini sendiri belum banyak digeluti oleh masyarakat Indonesia, dikarenakan bahan-bahan yang digunakan tidaklah sederhana dan memiliki harga yang cukup tinggi. Namun keberadaan Pop Art Make Up mulai popular di kalangan anak muda Indonesia pada tahun 2016. Profesi yang bermula dari hobby ini tentunya memberikan keuntungan pada Marcella Febrianne yang di kenal dengan Cindercella dan MUA lainnya untuk mengeksplor kemampuannya dalam bidang Make Up. Biaya yang dikenakan tergantung kerumitan gambar karakter yang diminta, Pop Art Make Up dibuka dari harga kisaran Rp 300.000,- s/d Rp 1.500.000,-.

Kini seorang Pop Art Make Up muda Indonesia, Marcella Febrianne, memberikan solusi untuk tidak membuang waktu banyak waktu dan uang, serta keterampilan khusus untuk melukis wajah yang menarik seperti karakter pada komik. Tidak perlu menjadi seorang make up artist terlatih dan cukup dengan menggunakan alat-alat yang sudah anda miliki, anda dapat berpenampilan menarik pada pesta Halloween layaknya seperti Pop Art Make Up “The Crying Girl”.

Merambah ke dunia seni pop, bukan hanya membuat wajah yang terus-menerus terlihat menangis. Halloween terlalu disayangkan jika hanya untuk ingin terlihat sedih sepanjang malam. Cindercella memiliki tips agar wajah yang menggunakan pop art make up dapat terlihat benar dengan aslinya dan membuat percaya diri meningkat pada pesta Halloween dengan menampilkan apa yang ingin ditampilkan. Tentu saja, jika anda ingin mencoba melukis di balik wajah anda sendiri maka anda telah menjadi bagian dari pop art, anda tidak harus memiliki alis yang berbentuk. Jangan ragu untuk menambahkan wig berwarna cerah dan membuat garisan-garisan pada  untuk menjadi "perempuan" apa pun yang anda inginkan. White eyeliner/eyeshadow pencil, Blue eyeshadow, Black eyeshadow, Black liquid liner, Red lipstick, Red lipliner (optional), dibutuhkan untuk membantu menutupi noda-noda pada dasar wajah. 

Wednesday 2 November 2016

Sungha Jung, Guitar Prodigy



Jari-jemari pemuda berbakat yang memiliki paras yang rupawan ini berhasil membuat namanya kini semakin melonjak karena keahliannya dalam memetik gitar.  Ia bernama Sungha Jung (Korean : 정성하) yang terlahir pada tanggal 2 September 1996 di Cheongju, Korea Selatan. Sungha Jung mulai tertarik pada alat musik gitar pada umur 3 tahun setelah ia melihat sang ayah memainkan gitar sambil bernyanyi. Akhirnya Sungha Jung mulai memainkan gitar sambil dibimbing oleh ayahnya dalam memainkan gitar, melihat potensi bakat yang luar biasa dari Sungha Jung dalam memainkan gitar, lalu ayahnya memasukan sang anak ke sekolah gitar di daerahnya, Cheongju, Korea Selatan. Selama kurang lebih 3 tahun Sungha Jung sudah sangat mahir dalam memainkan gitar oleh sebab itu ia keluar dari sekolah gitarnya.


Mulai dari saat itu Sungha Jung ingin bermain gitar tetapi berbeda dari kebanyakan orang yang memainkan gitar, Sungha Jung terinspirasi dari gitaris asal Jepang yaitu Kotaro Oshio yang memainkan gitar dengan aliran yang berbeda dari biasanya yaitu fingerstyle. Dimana dalam bermain fingerstyle suara yang dihasilkan oleh gitar adalah seperti gitar yang bernyanyi sambil diiringi musik dari lagu yang dimainkan dalam satu gitar. Memang jika ada yang bermain gitar dengan cara fingerstyle banyak orang yang kagum akan keindahan suara gitar tersebut. Oleh sebab itu Sungha Jung mulai melatih dirinya dalam bermain gitar dengan aliran fingerstyle, pada saat itu Sungha Jung berbeda dengan anak-anak diusianya yang banyak menghabiskan waktu dengan bermain, tetapi Sungha Jung pada saat itu menghabiskan waktunya dengan mengurung dirinya dikamar dan berlatih bermain gitar sendiri dan hasilnya ia sangat mahir dan dapat dikatakan master dalam bermain gitar diusianya saat itu. Pada tahun 2006 Ayahnya mulai merekam Sungha Jung saat bermain gitar dan mengunggahnya di Youtube dengan akun jwcfree. Semenjak saat itu Thomas Lebb seorang fingerstyle gitar berkebangsaan Austria memberikannya hadiah gitar yang bernama selma yang merupakan hasil pabrik dari Korea Selatan. Gitar tersebut memang cocok untuk Sungha karena ukuran gitar yang pas dengan tubuhnya pada saat itu.

Trace Bundy seorang fingerstyle asal Amerika Serikat juga mulai mengajak Sungha untuk ikut serta dalam konser gitar bersamanya di Amerika Serikat, dan pada saat itu sudah banyak pemain fingerstyle yang mengetahui akan Sungha Jung. Pada tahun 2009 Ulli Boegershausen yang berasal dari jerman yang merupakan idola Sungha Jung juga ikut membantu melambungkan namanya dengan memberi informasi kepada produsen gitar asal jerman Lakewood untuk mensponsori Sungha Jung. Pada akhirnya Lakewood menyetujui untuk mensponsori Sungha Jung dengan gitar model Sungha Jung signature model, M-18 custom, A-48 custom. Kini Sungha Jung menjadi idola para pemain dan penikmat fingerstyle gitar, serta mengadakan konser tour keliling dunia hingga saat ini.